Kahanané katon ramé, pating sliwer calon penumpang ngétan ngulon nggolèk papan sing kepénak nggo lungguh ngentèni sepuré teka. Ora sawetara suwi, sepur sing dianti-anti mak kluwer siji mbaka siji gerbongé mlebu stasiun. Gemrudug swarané rèl kaya swarané bledhèg ing mangsa kasanga. Tanpa nunggu dikomandho, puluhan calon penumpang sing sakawit mau wis padha ngentèni sajak ora sranta, padha pating sliwer rebut papan colong playu. Tangané Sari dakkanthi, ngétan- ngulon aku nggolèk gerbong sing isih sela. Sidané bisa mlebu gerbong, lumayan ora pati umpel-umpelan kaya gerbong liyané. Ning tetep ora keduman lungguhan. Aku munggah gerbong watara jam sepuluh kurang seprapat. Bok menawa iki sing kepindhoné nggonku numpak sepur kelas ekonomi manèh. Sajroning gerbong ramé banget ana sing ngomong cara Sunda, ya ora sithik sing ngomong cara Jawa. Aku seméndhé pinggiring kursi, Sari dakkanthi sacedhakku. Ora krasa lakuné sepur wis setengah dalan. Sepuré lèrèn rada suwi ing stasiun apa ta kaé. Mbuh aku dhéwé ra pati nggagas tulisan sing kapampang, wong mripat iki rasané kaya kari setengah watt. Dhapukaning paraga (sudut pandang tokoh), salebeting waosan cerkak ing nginggil menika ngginakaken .... Paraga tri purusa winates (orang ketiga terbatas) Paraga tri purusa sarwa – sarwi (orang ketiga serba tahu). Paraga éka purusa (orang pertama) Paraga éka purusa panyarta (orang pertama pembantu) Aku
Situasi tampak ramai, banyak calon penumpang yang mencari tempat duduk nyaman menunggu kereta datang. Tak lama kemudian, kereta yang saya tunggu tiba di stasiun satu per satu. Gemuruh rel bagaikan suara kilat di musim kesembilan. Tanpa menunggu dipesan, puluhan calon penumpang yang sudah lama menunggu, berusaha mendapatkan tempat duduk di playu tersebut. Aku meraih tangan Sari, dan aku mencari-cari kereta yang masih ada di sana. Dia bisa masuk ke dalam gerbong, tidak seramai gerbong lainnya. Masih belum bisa duduk. Saya naik kereta sekitar pukul sepuluh kurang seperempat. Mungkin ini kedua kalinya saya naik kereta kelas ekonomi lagi. Di dalam gerbong yang sangat padat itu, ada yang berbahasa Sunda, dan tidak sedikit pula yang berbahasa Jawa. Aku duduk di tepi kursi, Sari di sebelahku. Tak terasa kereta sudah setengah jalan. Kereta membutuhkan waktu lama untuk sampai di stasiun. Bukan hanya saya saja yang mencetuskan tulisan tersebut, mata orang ini serasa kari setengah watt. Dari sudut pandang tokoh (point of view of character), pada saat membaca cerpen di atas menggunakan ....Paraga tri purusa terbatas (terbatas orang ketiga) Paraga tri purusa sarwa - sarwi (orang ketiga mahatahu). Paraga éka purusa (orang pertama) Paraga eka purusa panyarta (penolong orang pertama) Aku
Dianggap bahwa pengguna yang mengunjungi situs web ini telah menerima Ketentuan Layanan dan Kebijakan Privasi. Di situs web (terjemahaninggris.com), pengunjung mana pun dapat memiliki bagian seperti forum, buku tamu, tempat mereka dapat menulis. Kami tidak bertanggung jawab atas konten yang ditulis oleh pengunjung. Namun, jika Anda melihat sesuatu yang tidak pantas, beri tahu kami. Kami akan melakukan yang terbaik dan kami akan memperbaikinya. Jika Anda melihat sesuatu yang salah, hubungi kami di →"Kontak" dan kami akan memperbaikinya. Kami dapat menambahkan lebih banyak konten dan kamus, atau kami dapat mencabut layanan tertentu tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pengunjung.
Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)